MAKALAH
EKONOMI MAKRO
PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
di susun
o
l
e
h
ABDUL
WAHID
MUHAMMAD
HAIKAL
MUHAMMAD
ICHSAN
SYAHRIL
MADIKA PUTRA
Fakultas Ekonomi
Ekonomi Keuangan dan Perbankan
Syariah
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
BAB I
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Dalam konteks perekonomian suatu
negara, salah satu wacana yang menonjol adalah mengenai pertumbuhan ekonomi.
Meskipun ada juga wacana lain mengenai pengangguran, inflasi atau kenaikan
harga barang-barang secara bersamaan, kemiskinan, pemerataan pendapatan dan
lain sebagainya. Pertumbuhan ekonomi menjadi penting dalam konteks perekonomian
suatu negara karena dapat menjadi salah satu ukuran dari pertumbuhan atau
pencapaian perekonomian bangsa tersebut, meskipun tidak bisa dinafikan
ukuran-ukuran yang lain
Salah satu hal yang dapat dijadikan
motor penggerak bagi pertumbuhan adalah perdagangan internasional. Salvatore
menyatakan bahwa perdagangan dapat menjadi mesin bagi pertumbuhan ( trade as
engine of growth, Salvatore, 2004). Jika aktifitas perdagangan
internasional adalah ekspor dan impor, maka salah satu dari komponen tersebut
atau kedua-duanya dapat menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan. Tambunan
(2005) menyatakan pada awal tahun 1980-an Indonesia menetapkan kebijakan yang
berupa export promotion. Dengan demikian, kebijakan tersebut menjadikan
ekspor sebagai motor penggerak bagi pertumbuhan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perdangangan Internasional
1. Pengertian Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan
oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan
bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antar perorangan (individu
dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara,
perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan
internasional telah terjadi selama ribuan tahun (lihat Jalur Sutra, Amber
Road),
dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan
beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan
multinasional.
2. Manfaat perdagangan
internasional
Ø Memperoleh barang yang tidak dapat
diproduksi di negeri sendiri
Banyak faktor-faktor yang
memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut
di antaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya
perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak
diproduksi sendiri.
Ø Memperoleh keuntungan dari
spesialisasi
Sebab utama kegiatan perdagangan
luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh
spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang
diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara
tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.
Ø Memperluas pasar dan menambah
keuntungan
Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya)
dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang
mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional,
pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual
kelebihan produk tersebut keluar negeri.
Ø Transfer teknologi modern
Perdagangan luar negeri
memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih
efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.
3.
Faktor pendorong perdagangan
internasional
Banyak faktor yang mendorong suatu
negara melakukan perdagangan internasional, di antaranya sebagai
berikut :
Untuk
memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
Adanya
perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi
Adanya
perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga
kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi.
Adanya
kesamaan selera terhadap suatu barang.
4. Peraturan/Regulasi Perdagangan
Internasional
Umumnya perdagangan diregulasikan
melalui perjanjian bilateral antara dua negara. Selama
berabad-abad dibawah kepercayaan dalam Merkantilisme kebanyakan negara memiliki tarif tinggi dan banyak pembatasan
dalam perdagangan internasional. pada abad ke 19, terutama di Britania, ada kepercayaan akan perdagangan bebas menjadi yang terpenting dan
pandangan ini mendominasi pemikiran di antaranegara barat untuk beberapa
waktu sejak itu dimana hal tersebut membawa mereka ke kemunduran besar
Britania. Pada tahun-tahun sejak Perang Dunia II, perjanjian multilateral kontroversial seperti GATT dab WTO memberikan usaha untuk membuat
regulasi lobal dalam perdagangan internasional. Kesepakatan perdagangan
tersebut kadang-kadang berujung pada protes dan ketidakpuasan dengan klaim
dari perdagangan yang tidak adil yang tidak menguntungkan secara mutual.
Perdagangan bebas biasanya
didukung dengan kuat oleh sebagian besar negara yang berekonomi kuat,
walaupun mereka kadang-kadang melakukan proteksi selektif untuk
industri-industri yang penting secara strategis seperti proteksi tarif untuk agrikultur oleh Amerika Serikat dan Eropa. Belanda dan Inggris Raya keduanya mendukung penuh perdagangan bebas dimana mereka
secara ekonomis dominan, sekarang Amerika Serikat, Inggris, Australia dan Jepang merupakan pendukung terbesarnya. Bagaimanapun, banyak
negara lain (seperti India, Rusia, dan Tiongkok) menjadi pendukung
perdagangan bebas karena telah menjadi kuat secara ekonomi. Karena tingkat
tarif turun ada juga keinginan untuk menegosiasikan usaha non tarif, termasuk
investasi luar negri langsung, pembelian, dan fasilitasi perdagangan. Wujud lain dari biaya
transaksi
dihubungkan dnegan perdagangan pertemuan dan prosedur cukai.
Umumnya kepentingan agrikultur
biasanya dalam koridor dari perdagangan bebas dan sektor manufaktur seringnya
didukung oleh proteksi. Ini telah berubah pada beberapa tahun terakhir,
bagaimanapun. Faktanya, lobi agrikultur, khususnya di Amerika Serikat, Eropa
dan Jepang, merupakan penanggung jawab utama untuk peraturan tertentu pada
perjanjian internasional besar yang memungkinkan proteksi lebih dalam
agrikultur dibandingkan kebanyakan barang dan jasa lainnya.
Regulasi dari perdagangan
internasional diselesaikan melalui World Trade Organization pada level
global, dan melalui beberapa kesepakatan regional seperti MerCOSUR di Amerika Selatan, NAFTA antara Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko, dan Uni Eropa anatara 27 negara mandiri. Pertemuan Buenos Aires tahun
2005 membicarakan pembuatan dari Free Trade Area of America (FTAA)
gagal total karena penolakan dari populasi negara-negara Amerika Latin.
Kesepakatan serupa seperti MAI (Multilateral Agreement on Invesment) juga gagal pada tahun-tahun
belakangan ini.
5. Penghambat-Penghambat
Perdagangan ini diantaranya adalah:
a.
Penghambat
alami yaitu jarak antar negara. Semakin jauh tujuan barang yang akan dikirim,
maka semakin tinggi pula biaya pengirimannya. Oleh karena itu, ongkos kirim
merupakan salah satu penentu tingginya harga suatu barang.
b.
Masalah utama yang menjadi penghambat dari
perdagangan internasional adalah penghambat yang dibuat sendiri yaitu tarif
dan non tarif.
Penghambat-penghambat ini diciptakan oleh pemerintah-pemerintah
negara-negara itu sendiri
·
Tarif adalah bayaran atau pajak yaitu peraturan
yang diberlakukan oleh pemerintah setempat yang dikenakan kepada
barang-barang yang diimpor dari negara lain atau barang-barang yang akan
diekspor ke negara lain. Pendapatan tarif di set rendah karena bertujuan untuk
mengumpulkan uang bukan untuk mengurangi impor-impor barang atau jasa. Tarif
pelindung di set cukup tinggi karena bertujuan untuk menakut-nakuti para
importir dari harga produk asing yang dihargai lebih rendah dari produk
domestik atau produk
domestik yang dihargai lebih tinggi dari produk asing.
·
Dalam perdagangan internasional, ada banyak
penghambat lainnya yang diciptakan selain tarif. Penghambat tersebut antara
lain:
ü Kuota
ü Embargo
ü Kebijakan
pengadaan pemerintah
ü Standarisasi
pemerintah
ü Prosedur
bea masuk dan keluar
6. Wujud hubungan dagang
internasional
§ Ekspor à
hubungan dagang melalui penualan barang yang dihasilkan di suatub negara ke
negara lain.
§ Impor à
hubungan dagang dengan cara membeli barang dari luar negeri untuk kebutuhan
dalam negeri
B. Peranan Perdagangan Internasional Dalam Perekonomian
1. Perkembangan Ekonomi Dunia dan
Indonesia
Dinamika perekonomian Indonesia
tidak terlepas dari perkembangan ekonomi global dan kawasan serta berbagai
kemajuan dalam perbaikan, iklim investasi, infrastruktur, produktivitas dan
daya saing (sisi penawaran) dalam negeri. Ekonomi dunia telah mampu tumbuh
diatas 4% dalam lima tahun terakhir, lebih tinggi dari rata-rata historisnya.
Perkembangan ini terutama didorong oleh pesatnya pertumbuhan ekonomi di
negara berkembang (China dan India) serta kawasan Eropa. Tingginya
pertumbuhan ekonomi dunia tersebut diiringi dengan volume perdagangan dunia
yang juga tumbuh lebih tinggi dari tren jangka panjangnya. Sejalan dengan
perkembangan ekonomi dunia tersebut
2. Efek Perdagangan Internasional
terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Dalam konteks perekonomian suatu negara, salah satu
wacana yang menonjol adalah mengenai pertumbuhan ekonomi. Meskipun ada juga
wacana lain mengenai pengangguran, inflasi atau kenaikan harga barang-barang
secara bersamaan, kemiskinan, pemerataan pendapatan dan lain sebagainya.
Pertumbuhan ekonomi menjadi penting dalam konteks perekonomian suatu negara
karena dapat menjadi salah satu ukuran dari pertumbuhan atau pencapaian
perekonomian bangsa tersebut, meskipun tidak bisa dinafikan ukuran-ukuran
yang lain. Wijono (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan salah
satu indikator kemajuan pembangunan.
Salah satu hal yang dapat
dijadikan motor penggerak bagi pertumbuhan adalah perdagangan internasional.
Salvatore menyatakan bahwa perdagangan dapat menjadi mesin bagi pertumbuhan (
trade as engine of growth, Salvatore, 2004). Jika aktifitas perdagangan
internasional adalah ekspor dan impor, maka salah satu dari komponen tersebut
atau kedua-duanya dapat menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan. Tambunan
(2005) menyatakan pada awal tahun 1980-an Indonesia menetapkan kebijakan yang
berupa export promotion. Dengan demikian, kebijakan tersebut menjadikan
ekspor sebagai motor penggerak bagi pertumbuhan.
Ketika perdagangan internasional
menjadi pokok bahasan, tentunya perpindahan modal antar negara menjadi bagian
yang penting juga untuk dipelajari. Sejalan dengan teori yang dikemukakan
oleh Vernon, perpindahan modal khususnya untuk investasi langsung, diawali
dengan adanya perdagangan internasional (Appleyard, 2004). Ketika terjadi
perdagangan internasional yang berupa ekspor dan impor, akan memunculkan
kemungkinan untuk memindahkan tempat produksi. Peningkatan ukuran pasar yang
semakin besar yang ditandai dengan peningkatan impor suatu jenis barang pada
suatu negara, akan memunculkan kemungkinan untuk memproduksi barang tersebut
di negara importir. Kemungkinan itu didasarkan dengan melihat perbandingan
antara biaya produksi di negara eksportir ditambah dengan biaya transportasi
dengan biaya yang muncul jika barang tersebut diproduksi di negara importir.
Jika biaya produksi di negara eksportir ditambah biaya transportasi lebih
besar dari biaya produksi di negara importir, maka investor akan memindahkan
lokasi produksinya di negara importir (Appleyard, 2004).
3. Efek Terhadap Produksi
Pedagangan luar negeri mempunyai
pengaruh yang kompleks terhadap sector produksi di dalam negeri. Secara umum
kita bisa menyebutkan empat macam pengaruh yang bekerja melalui adanya:
1.
Spesialisasi produksi.
2.
Kenaikan “investasi surplus”
3.
“Vent for Surplus”.
4.
Kenaikan produktivitas.
4. Dampak positif dan dampak
negatif perdagangan internasional
1.dampak positif
a)
Kegiatan
produksi dalam negeri menjadi meningkat secara kuantitas dan kualitas.
b)
Mendorong
pertumbuhan ekonomi negara, pemerataan pendapatan masyarakat, dan stabilitas
ekonomi nasional.
c)
Menambahkan devisa negara melalui
bea masuk dan biaya lain atas ekspor dan impor.
d)
Mendorong
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam negeri, terutamadalam bidang
sektor industri dengan munculnya teknologi baru dapat membantu dalam
memproduksi barang lebih banyak dengan waktu yang singkat.
e)
Melalui
impor, kebutuhan dalam negara dapat terpenuhi.
f)
Memperluas
lapangan kerja dan kesempatan masyarakat untuk berkeja.
g)
Mempererat
hubungan persaudaraan dan kerjasama antar negara.
2. Dampak negatif
a)
Barang-barang
produksi dalam negeri terganggu akibat masuknya barang impor yang dijual
lebih murah dalam negeri yang menyebabkan industri dalam negeri mengalami
kerugian besar.
b)
Munculnya
ketergantungan dengan negara maju.
c)
Terjadinya
persaingan yang tidak sehat, karena pengaruh perdagangan bebas.
d)
Bila
tidak mampu bersaing maka pertumbuhan perekonomian negara akan semakin rendah
dan bertambahnya pengangguran dalam negeri.
untuk peningkatan prodiktivitas.
5. Dampak
khusus terhadap Kondisi Ketenagakerjaan
Liberalisasi
dalam perdagangan barang, jasa, investasi, dan mobilitas faktor produksi
tenaga kerja akan berdampak pada kondisi
ketenagakerjaan.
Dampak pada kondisi ketenagakerjaan ini biasanya menjadi isu yang paling
sensitif dalam pembentukan suatu kawasan integrasi ekonomi, seperti yang
misalnya dialami oleh Uni Eropa. Secara teoritis, liberalisasi dalam keempat
faktor di atas akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja, karena akan
menciptakan kondisi yang mendorong perusahaan untuk mengalokasikan
sumber-sumber daya secara lebih efisien (dampak alokasi).
6.
Gambaran Perekonomian Indonesia
Dengan
melihat perkembangan konstelasi perekonomian dunia dalam perspektif jangka
panjang, seperti pertumbuhan ekonomi dan volume perdagangan dunia yang masih
tinggi, aliran FDI global yang cukup besar, dan harga komoditas yang tetap
tinggi, dinamika
perekonomian
Indonesia tetap akan dipengaruhi faktor-faktor dunia tersebut.
PENUTUP
KESIMPULAN Sebagaimana materi yang telah dipaparkan diatas di atas dapat di simpulkan bahwa perdaganagan internasional adalah perdangan yang di lukan lintas negara.
§ negara berdagang kapan mereka berbeda satu
sam lain dan Untuk mencapai skala ekonomis dalam produksi begitu pula dalam
perdaganagan internasional tersebut memilki beberapa sumber-sumber:
§ keragaman sumber daya alam
§ perbedaan selera
§ perbedaaan biaya
§ Perbedaan produksi
Keuntungan dalam perdagangan yaitu
menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Adapun pengaruh dari perdagangan internasional terhadap prekonomian salah satunya adalah saling menguntungkan dan saling melengkapi satu sama lain dimana dengan adanya perdagangan internasional maka prekonomian negara akan semakin berkembang dan saling bersentuhan serta di setiapnegara-negara merasakan kesejahteraan.
DAFTAR PUSTAKA
|
izin mengcopy ..
BalasHapusbermafaat
BalasHapusmembantu saya dalam menyelesaikan makalah