Paper ekonomi makro
ANALISIS
PENYEBAB DAN DAMPAK PENGANGGURAN TERHADAP EKONOMI, SOsIAL, DAN PENDIDIKAN
Disusun :
O
l
e
h
abdul
wahid (20120430018)
Fakultas Ekonomi
Jurusan Ekonomi Keuangan Dan Perbankan
Islam
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
2012-2013
Analisis
Penyebab Dan Dampak Pengangguran Terhadap Ekonomi, Sosial, Dan Pendidikan
pendahuluan
Pengangguran
bukanlah masalah yang baru bagi indonesia. Karena di
setiap negara masalah ini pasti menjadi isu utama yang harus diselesaikan
secepatnya oleh pemerintah, dan bahkan disaat kampanya capres cawapres masalah
pengguran selalu menjadi topic utama. Pengangguran merupakan salah satu cermin
dari pencitraan kondisi kesejahteraan suatu negara. Hal ini untuk membuktikan
apakah program perekonomian dan kesejahteraan social yang dicanangkan
pemerintah behasil tidaknya.
Hal ini merupakan salah satu
permasalahan dalam ekonomi yang paling sulit diselesaikan sampai detik ini,
apalagi untuk Negara-negara berkembang seperti Indonesia. Bila kita lihat dari
tahun ke tahun, jumlah pengangguran justru makin banyak bukannya makin sedikit.
Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi yang sudah ada tidak sanggup
untuk menciptakan kesempatan kerja yang lebih cepat dibandingkan dengan laju
pertumbuhan penduduk yang makin pesat. Sehingga sangat sulit untuk menemukan
solusi yang tepat.
Hal
inilah yang membuat saya tertarik untuk membahas masalah ini. Karena saya yakin
tidak ada satu masalahpun yang tidak bisa diselesaikan. Sehingga mendorong saya
untuk menganalisis secara lebih dalam sebenarnya apa yang menyebabkan
pengangguran terus-menerus bertambah tanpa ada solusi yang benar-benar tepat
untuk mengatasi masalah tersebut. Dalam paper saya ini akan dijelaskan secara mendalam mengapa pengangguran sulit
untuk diatasi, apa penyebabnya dan bagaimana pengaruhnya terhadap ekonomi,
kehidupan social, serta pendidikan di indonesia..
Bab
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
pengangguran
Pengangguran adalah sebuah istilah
yang diberikan kepada orang-orang pada usia
produktif/usia kerja yang tidak
memiliki pekerjaan, orang yang sedang mencari pekerjaan, atau orang yang
bekerja kurang dari dua hari dalam seminggu/tidak memperoleh pekerjaan yang
layak.
B. Penyebab
terjadinya pengangguran.
Pengangguran
terjadi karena berbagai macam factor sehingga cukup sulit untuk dikendalikan. Seandai
pengangguran terjadi akibat satu factor saja, maka pemerintah akan lebih mudah
dalam memberantasnya.
Berikut
factor-faktor yang menyebabkan
menyebarnya pengangguran.
1. Terbatasnya
lapangan kerja sementara Tingginya jumlah penduduk.
Semakin
tingginya jumlah penduduk sementara tingkat kesempatan kerja tidak mengalami
pertumbuhan atau kenaikan, akan menyebabkan menumpuknya jumlah pengangguran.
Hal ini terjadi karena jumlah pertumbuhan penduduk berbanding terbalik dengan
jumlah pertumbuhan lapangan kerja atau kesempatan kerja. Bagaimana hal ini bisa terjadi?
biasanya dalam perilaku masyarakat dengan mengatakan banyak anak banyak riski akan mendorong tiap warga masyarakat untuk memiliki anak sebanyak-banyaknya tanpa ada kesadaran bahwa banyak anak berarti akan mempersempit tempat tinggal dari keluarga tersebut dan banyaknya beban yang harus ditanggung oleh keluarga itu sendiri dan juga oleh pemerintah.
biasanya dalam perilaku masyarakat dengan mengatakan banyak anak banyak riski akan mendorong tiap warga masyarakat untuk memiliki anak sebanyak-banyaknya tanpa ada kesadaran bahwa banyak anak berarti akan mempersempit tempat tinggal dari keluarga tersebut dan banyaknya beban yang harus ditanggung oleh keluarga itu sendiri dan juga oleh pemerintah.
Kemudian
bagaimana solusinya?
Solusinya
adalah terus melakukan seminar-seminar gratis atau kampanya terhadap pembatasan
jumlah anak serta melakukan kontrol terhadap program KB gratis. Karena selama
ini yang saya tau tentang program KB gratis hanya sebuah formalitas yang
dijalankan beberapa bulan saat pengumuman KB gratis dikeluarkan, sementara setelah
itu setiap pemasangan KB oleh masyarakat selalu dikenakan biaya.
2. Pendidikan
dan keterampilan yang rendah.
Syarat
seseorang untuk bisa dengan mudahnya memperoleh pekerjaan tentunya harus
dimodali dengan pendidikan dan keterampilan yang baik. Kalau tidak, jangan
harap kita bisa dapat pekerjaan yang layak. Bayangkan saja begitu banyaknya
lulusan-lulusan SMP, SMA maupun perguruan tinggi lainnya di tiap tahunnya,
hanya yang berbibit unggullah yang kelak akan menghiasi dunia kerja. Hal ini
juga terjadi karena sebagian orang berpendapat bahwa banyaknya para sarjana
yang tidak memperoleh pekerjaan atau menjadi pengangguran, sehingga para
masyarakat awam berpikir untuk apa sekolah atau kuliah kalau ujung-ujungnya
menjadi pengangguran. Selain itu mahalnya biaya pendidikan juga menghambat para
masyarkat kecil untuk memperoleh pendidikan yang layak.
Bagaimana
solusinya?
Solusinya
adalah memperketat pengawasan pemerintah pusat terhadap pemerintah daerah dan
juga pegawai pegawai yang bekerja disektor pendidikan dalam
pengelolaan-pengelolaan dana pendidikan seperti dana BOS dan beasiswa lainnya.
Karena selama ini biaya pendidikan seperti BOS dan dana-dana lainnya selalu
diselewengkan dan dipotong oleh pejabat dari pemerintah. Sementara dari pihak
sekolah selalu meminta bayaran lain kepada siswa-siswanya dengan berbagai macam
alasan.
3. Angkatan
kerja tidak dapat memenuhi persyaratan yang diminta dunia kerja.
Sama
halnya dengan poin kedua, ketidak terpenuhinya persyaratan yang diminta dunia
kerja seperti pendidikan dan keterampilan yang bagus hanya akan menambah jumlah
pengangguran di Indonesia. Bahkan tak jarang kompetensi pencari kerja yang
tidak sesuai dengan pasar kerja. Misalnya, banyaknya lulusan pertanian
yang bekerja di perbankan, lulusan ekonomi kerja di kehutanan, sehingga para
masyarakat berpikir untuk memperoleh pekerjaan cukup dengan jalan pintas yang
menyebabkan kurangnya keterampilan bagi calon pekerja karena tidak sesuai
dengan posisi atau kemampuan yang dia miliki.
Solusinya
adalah pemerintah dan juga perusahaan-perusahaan besar harus menetapkan
aturan-aturan tentang rekrutmen pegawai sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan,
dan tidak asal-asalan dalam merekrutmen pegawai atau pekerja. Karna seperti
yang kita ketahui biasanya di pemerintahan daerah rekrutmen pegawai dilakukan
berdasarkan kekerabatan atau adnya aliran darah dari pegawai yang satu dngan
yang lain tanpa melihat kualitas, bobot, ataupun keterampilan dari calon pegawai
sehingga pemerintahan tidak berjalan dengan maksimal.
4. Teknologi
yang semakin modern.
Di
era globalisasi ini, teknologi sudah sulit dijauhkan dalam kehidupan
sehari-hari kita. Kehadirannya begitu penting. Suatu pekerjaan akan lebih cepat
selesai, akurat, dan efisien dengan menggunakan teknologi. Biaya yang
dikeluarkan pun sedikit lebih menguntungkan dibandingkan dengan menyerap tenaga
kerja yang banyak namun tidak efisien dalam waktu pengerjaan. Sehingga para
pengusaha/pemilik modal lebih memilih menggunakan teknologi daripada tenaga
kerja, yang menyebabkan kurangnya peluang para pekerja untuk memperoleh
pekerjaan.
5. Pengusaha
yang selalu mengejar keuntungan dengan menerapkan sistem pegawai kontrak
(outsourcing).
Perusahaan-perusahaan
saat ini lebih sering menerapkan sistem tersebut karena dinilai lebih
menguntungkan mereka. Apabila mempunyai pegawai tetap, mereka akan dibebankan
pada biaya tunjangan ataupun dana pensiun kelak ketika pegawai sudah tidak lagi
bekerja. Namun dengan sistem pegawai kontrak ini, mereka bisa seenaknya
mengambil pegawainya ketika butuh atau sedang ada proyek besar dan kemudian
membuangnya lagi setelah proyek tersebut sudah berakhir. Dan tentunya hal ini
akan membuat perusahaan tidak perlu membuang biaya besar. Namun sistem ini
membuat munculnya pengangguran (pengangguran musiman).
6. Adanya
pemutusan kerja dari perusahaan
biasanya
disebabkan antara lain; perusahaan yang menutup atau mengurangi bidang usahanya
akibat krisis ekonomi atau keamanan yang kurang kondusif; peraturan yang menghambat
inventasi; hambatan dalam proses ekspor impor, dan lain-lain. Bisa juga
dikarenakan perusahaan yang bangkrut disebabkan oleh karena kredit macet atau
tidak mampu mengangsur pinjaman Bank. Kredit macet disebabkan oleh krisis
ekonomi yang melanda bangsa ini sejak tahun 1997. Krisis ekonomi disebabkan
oleh krisis moneter(melemahnya nilai rupiah terhadap dolar AS). Krisis moneter
disebabkan oleh rusaknya ekonomi Indonesia. Kerusakan ekonomi ini disebabkan
oleh adanya mental korup, kolusi dan nepotisme (KKN) yang merajalela dan
sistematik pada semua lembaga negara dan swasta. Budaya KKN ini disebabkan oleh
pemerintahan yang kotor (tidak bersih). Masih bisa dicari lagi sebab-sebabnya
misalnya dekadensi (kemerosotan moral). Sehingga erat sekali hubungan antara
pengangguran dengan bagaimana keadaan perekonomian suatu Negara.
7. Pemulangan
TKI ke Indonesia.
TKI
yang bermasalah di luar negeri sehingga harus di deportasi ke daerah asalnya
tentunya hanya akan menambah daftar panjang para penganggur di Indonesia.
Padahal sebenarnya diharapkan TKI tersebut dapat membantu pemerintah mengurangi
jumlah pengangguran di negeri ini dan menambah devisa Negara. Hal ini terjadi
karena kurangnya kontrol dari pihak-pihak yang mengurusi tentang TKI termasuk
pegawai transmigrasi, PJTKI yang tidak menempatkan para TKI pada tempat yang
layak dan tidak sesuai dengan kondisi dan kemampuan para TKI serta tidak sesuai
dengan yang dijanjikan kepada para TKI sebelum diberangkatkan.
8. Penyediaan
dan pemanfaatan tenaga kerja antar daerah tidak seimbang.
Jumlah angkatan kerja disuatu daerah mungkin saja lebih
besar dari kesempatan kerja, sedangkan di daerah lainnya dapat terjadi keadaan
sebaliknya. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan perpindahan tenaga kerja dari
suatu daerah ke daerah lain,.
Perpindahan tenaga kerja dari suatu daerah ke daerah yang lain dengan kapasitas
besar terkadang juga mengakibatkan pengangguran ke daerah tersebut. Karena
daerah tersebut tidak mampu untuk menampung jumlah tenaga kerja yang terlalu
banyak.
9. Rasa malas
dan ketergantungan diri pada orang lain.
Rasa
malas dan ketergantungan terhadap orang lain merupakan penyakityang amat sulit
untuk diobati sehingga membutuhkan kesadaran dari diri sendiri. Bergantung terhadap
orang lain biasa terjadi pada orang yang
awalnya memiliki warisan sangat banyak. Tetapi pada akhirnya ketika
harta warisan tersebut habis karena dia tidak pandai dalam mengelolanya karena
kemalasan dirinya sendiri sehingga menyebabkan pengangguran pada akhirnya. Contoh lainnya, ada seorang lulusan sarjana
yang kemudian tidak mau bekerja dan lebih suka menggantungkan hidup kepada
orang tua atau pasangannya bila sudah menikah. Ia termasuk pengangguran, selain
itu ia melewatkan peluang untuk menciptakan suatu lapangan pekerjaan bagi orang
lain.
Factor-faktor diatas hanya sebagian dari banyak factor yang
menyebabkan pengangguran, factor-faktor tersebut adalah factor yang sangat
berpengaruh terhadap pengangguran.
C. Dampak
– dampak pengangguran
1. Dampak
pengangguran terhadap perkonomian.
Jika tingkat pengangguran di suatu negara relatif tinggi, hal tersebut akan
menghambat pencapaian tujuan pembangunan ekonomi yang telah dicita-citakan. Hal
ini terjadi karena pengganguran berdampak negatif terhadap kegiatan
perekonomian, Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat
memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dicapainya. karena pengangguran bisa
menyebabkan pendapatan nasional riil (nyata) yang dicapai masyarakat akan lebih
rendah daripada pendapatan yang seharusnya. Oleh karena itu, kemakmuran yang
dicapai oleh masyarakat pun akan lebih rendah.
Oleh karena itu, pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional yang
berasal dari sector pajak berkurang. Hal ini terjadi karena pengangguran yang
tinggi akan menyebabkan kegiatan perekonomian menurun sehingga pendapatan masyarakat pun akan
menurun. Dengan demikian, pajak yang harus dibayar dari masyarakat pun akan
menurun. Jika penerimaan pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi pemerintah
juga akan berkurang sehingga kegiatan pembangunan pun akan terus menurun.
Selanjutnya pengangguran juga akan menyebabkan daya beli masyarakat akan berkurang
sehingga permintaan terhadap barang-barang hasil produksi akan berkurang.
Keadaan demikian tidak merangsang kalangan Investor (pengusaha) untuk melakukan
perluasan atau pendirian industri baru. Dengan demikian tingkat investasi
menurun sehingga pertumbuhan ekonomipun tidak akan terpacu.
Selain itu
pengangguran akan menyebabkan Kemiskinan. kemiskinan terjadi karena
ketidakmampuan masyarakat untuk memenuhi kabutuhan dasar seperti makanan,
kesehatan, pakaian dan lain – lain. Ketidakmampuan ini disebabkan kerana tidak
adanya sumber penghasilan dari anggota
keluarga akibat dari menganggur atau tidak bekerja sehingga sulit untuk membeli
atau mencukupi kehidupan sehari – hari.
2.
Dampak pengangguran bagi
kehidupan social.
Selain
dampak pengangguran terhadap perekonomian, pengangguran juga berdampak pada
kehidupan social yaitu berkembangnya kejahatan serta premanisme dimana-mana. Keadaan
terdesak karena tidak ada uang dan tidak ada pekerjaan atau jalan yang baik
untuk mencari uang atau penghasilan menimbulkan pikiran buruk bagi seseorang
melakukan apapun untuk memenuhi hidupnya meskipun perbuatan itu adalah perbuatan
tidak terpuji atau membahayakan orang lain termasuk merampok, membunuh, dan
sebagainya.
3.
Dampak pengangguran
terhadap pendidikan
Dampak
pengangguran terhadap pendidikan sebenarnya penyebabnya adalah sama dengan
dampak-dampak pengangguran di sector-sektor lain seperti social dan ekonomi
yaitu tidak adanya pemasukan atau penghasilan tetap dari suatu keluarga
sehingga mereka tidak mampu untuk membiayai putra putri mereka dalam
melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi dan sampai putus sekolah
atau bahkan tidak menginjak sistem pendidikan samasekali sehingga melahirkan
anak bangsa yang buta huruf, yang menjadi calon pekerja yang tidak memiliki
kemampuan dibidang materi ataupun tidak memiliki bakat atau keterampilan
dibidang-bidang usaha tertentu.
Selain
akibat kekurangan biaya, banyaknya pengangguran dari kalangan terpelajar
seperti para lulusan sarjana yang tidak memperoleh pekerjaan atau menganggur
membuat masyarakat awam berfikir bahwa para sarjana saja nganggur apalagi yang
tidak, sehingga masyarakat berpendapat bahwa jadi sarjana sama saja dengan jadi
orang biasa karena akhir-akhirnya juga menjadi pengangguran. Dengan pendapat
ini maka masyarakat awam tidak tertarik untuk menyekolahkan putra putri mereka
yang mengakibat banyaknya anak putus sekolah, anak jalanan yang menandakan rendahnya
swadaya serta tingkat pendidikan masyarakat.
D. Cara
– cara untuk menghambat pengangguran
Pengangguran
di indonesia sudah hampir dikatakan tidak mungkin bisa untuk diatasi lagi,
karena dengan semakin bertambahnya pertumbuhan penduduk dan tingkat usia kerja
sementara tingkat pertumbuhan lapangan kerja tidak seimbang dengan pertumbuhan
penduduk yang ada. Tetapi jika pemerintah bersungguh-sungguh dalam memfokuskan
diri dngan masalah dan solusi pengangguran dalam negeri maka semuanya tidak ada
yang tidak mungkin. Selama ini pemerintah telah
menerapkan berbagai macam usaha untuk mengurangi kapasitas pengangguran
dalam negeri tetapi tidak dikontrol atau dikelola dengan baik oleh pemerintah
sehingga usaha-usaha yang dilakukan tersebut hanya menguntungkan pihak-pihak
golongan menengah keatas atau tidak sesuai dengan sasaran yang seharusnya
ditujukan untuk golongan menengah kebawah.
Misalnya
beberapa usaha nyata yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi pengangguran.
Kredit Usaha
Rakyat (KUR)
Kredit Usaha
Rakyat (KUR) Merupakan Kredit yang diberikan pemerintah kepada segmen
mikro/kecil, menengah, dan koperasi yang layak untuk modal kerja dan/atau
kredit investasi melalui pola pembiayaan secara langsung maupun tidak langsung
(linkage) yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Kredit. Sebenarnya dengan program
ini diharapkan rakyat miskin dapat lebih mandiri dan menjalankan usaha bagi
kesejahteraan hidup.
Namun
nyatanya, usaha tersebut tidak bisa berjalan dengan maksimal sesuai dengan yang
diharapkan. Dana tersebut hanya bisa dimanfaatkan pleh orang-orang yang bisa
dibilang cukup mampu. Sementara masyarakat kecil tidak bisa untuk memperolehnya
karena tidak memiliki asset sebagai jaminan. Artinya, solusi/usaha ini
tidak mampu untuk membantu masyarakat
yang benar2 miskin.
Program
Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
BOS
merupakan program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan
pendanaan biaya operasi nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar dan sekolah
menengah agar para putra putri bangsa setelah menjadi angkatan kerja setidaknya
memiliki kemampuan untuk memenuhi persyaratan sebagai pekerja.
Namun
demikian, ada beberapa jenis pembiayaan investasi dan personalia yang
diperbolehkan dibiayai dengan dana BOS. Secara umum program BOS bertujuan untuk
meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib
belajar 9 tahun yang bermutu. Diharapkan rakyat miskin dapat memanfaatkan
sarana ini guna mencapai pendidikan wajib 9 tahun.
PNPM Mandiri
Pedesaan
Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM Mandiri Perdesaan atau
PNPM-Pedesaan atau Rural PNPM)— merupakan salah satu mekanisme program
pemberdayaan masyarakat yang digunakan PNPM Mandiri dalam upaya mempercepat
penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja di wilayah pedesaan.
PNPM Mandiri Pedesaan mengadopsi sepenuhnya mekanisme dan prosedur Program
Pengembangan Kecamatan (PPK) yang telah dilaksanakan sejak 1998.
Khusus
untuk PNPM ini saya tidak terlalu membahasnya karena saya kurang mengetahui
perkembangan serta pengaruhnya bagi masyarakat.
DAFTAR
PUSTAKA
National Association of Social
Worker. Encyclopedia Of Social Work,
Vol II. National Association of Social Worker. Inc. USA : 1971.
Midgley James, etc. The
Handbook of Social Policy.
Suharto Edi. Phd. Konsep Kemiskinan
dan Strategi Penanggulangannya. http://www.policy.hu/suharto/makIndo13.html
Suharto Edi, Phd. Materi Latihan:
Analisis Kebijakan Sosial. http://www.policy.hu/suharto/makIndo21.html.
SuhartoEdi , Phd . Pendekatan
Pekerja Sosial dalam Menangani Kemiskinan di Tanah Air.
http://www.policy.hu/suharto/makIndo27.html.
Http:
//ekonomi-indonesia-bisnis.infogue.com
http://organisasi.org/pengertian-pengangguran-dan-jenis-macam-pengangguran
friksional-struktural-musiman-siklikal
BAB
III
KESIMPULAN
Pengangguran adalah sebuah
istilah yang diberikan kepada orang-orang pada usia
produktif/usia kerja yang tidak
memiliki pekerjaan, orang yang sedang mencari pekerjaan, atau orang yang
bekerja kurang dari dua hari dalam seminggu/tidak memperoleh pekerjaan yang
layak.
Pengangguran
disebabkan oleh berbagai factor yang sangat berpengaruh terhadap kelanjutan dan
nasib para pekerja diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Terbatasnya
lapangan kerja sementara Tingginya jumlah penduduk.
2. Pendidikan
dan keterampilan yang rendah.
3. Angkatan
kerja tidak dapat memenuhi persyaratan yang diminta dunia kerja.
4. Teknologi
yang semakin modern.
5. Pengusaha
yang selalu mengejar keuntungan dengan menerapkan sistem pegawai kontrak
(outsourcing).
6. Adanya
pemutusan kerja dari perusahaan
7. Pemulangan
TKI ke Indonesia.
8. Penyediaan dan
pemanfaatan tenaga kerja antar daerah tidak seimbang.
9. Rasa malas
dan ketergantungan diri pada orang lain.
Ketika pengangguran
terjadi akibat dari suatu sebab, maka pengangguran juga akan menjadi sebuah
sebab terjadinya dampak terhadp beberapa sector seperti sector ekonomi, social,
dan juga sector pendidikan.