Translate

Rabu, 31 Juli 2013

ANALISIS PENYEBAB DAN DAMPAK PENGANGGURAN TERHADAP EKONOMI, SOsIAL, DAN PENDIDIKAN



Paper ekonomi makro
ANALISIS PENYEBAB DAN DAMPAK PENGANGGURAN TERHADAP EKONOMI, SOsIAL, DAN PENDIDIKAN











Disusun :
O
l
e
h
abdul wahid (20120430018)


Fakultas Ekonomi
Jurusan Ekonomi Keuangan Dan Perbankan Islam
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
2012-2013
Analisis Penyebab Dan Dampak Pengangguran Terhadap Ekonomi, Sosial, Dan Pendidikan
pendahuluan
Pengangguran bukanlah masalah yang baru bagi indonesia. Karena di setiap negara masalah ini pasti menjadi isu utama yang harus diselesaikan secepatnya oleh pemerintah, dan bahkan disaat kampanya capres cawapres masalah pengguran selalu menjadi topic utama. Pengangguran merupakan salah satu cermin dari pencitraan kondisi kesejahteraan suatu negara. Hal ini untuk membuktikan apakah program perekonomian dan kesejahteraan social yang dicanangkan pemerintah behasil tidaknya.
Hal ini merupakan salah satu permasalahan dalam ekonomi yang paling sulit diselesaikan sampai detik ini, apalagi untuk Negara-negara berkembang seperti Indonesia. Bila kita lihat dari tahun ke tahun, jumlah pengangguran justru makin banyak bukannya makin sedikit. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi yang sudah ada tidak sanggup untuk menciptakan kesempatan kerja yang lebih cepat dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk yang makin pesat. Sehingga sangat sulit untuk menemukan solusi yang tepat.
Hal inilah yang membuat saya tertarik untuk membahas masalah ini. Karena saya yakin tidak ada satu masalahpun yang tidak bisa diselesaikan. Sehingga mendorong saya untuk menganalisis secara lebih dalam sebenarnya apa yang menyebabkan pengangguran terus-menerus bertambah tanpa ada solusi yang benar-benar tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Dalam paper saya ini akan dijelaskan  secara mendalam mengapa pengangguran sulit untuk diatasi, apa penyebabnya dan bagaimana pengaruhnya terhadap ekonomi, kehidupan social, serta pendidikan di indonesia..


Bab II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian pengangguran
Pengangguran adalah sebuah istilah yang diberikan kepada orang-orang pada usia produktif/usia kerja yang tidak memiliki pekerjaan, orang yang sedang mencari pekerjaan, atau orang yang bekerja kurang dari dua hari dalam seminggu/tidak memperoleh pekerjaan yang layak.
B.      Penyebab terjadinya pengangguran.
Pengangguran terjadi karena berbagai macam factor sehingga cukup sulit untuk dikendalikan. Seandai pengangguran terjadi akibat satu factor saja, maka pemerintah akan lebih mudah dalam memberantasnya.
Berikut factor-faktor  yang menyebabkan menyebarnya pengangguran.
1.       Terbatasnya lapangan kerja sementara Tingginya jumlah penduduk.
Semakin tingginya jumlah penduduk sementara tingkat kesempatan kerja tidak mengalami pertumbuhan atau kenaikan, akan menyebabkan menumpuknya jumlah pengangguran. Hal ini terjadi karena jumlah pertumbuhan penduduk berbanding terbalik dengan jumlah pertumbuhan lapangan kerja atau kesempatan kerja.  Bagaimana hal ini bisa terjadi?
biasanya dalam perilaku masyarakat dengan mengatakan banyak anak banyak riski akan mendorong tiap warga masyarakat untuk memiliki anak sebanyak-banyaknya tanpa ada kesadaran bahwa banyak anak berarti akan mempersempit tempat tinggal dari keluarga tersebut dan banyaknya beban yang harus ditanggung oleh keluarga itu sendiri dan juga oleh pemerintah.
Kemudian bagaimana solusinya?
Solusinya adalah terus melakukan seminar-seminar gratis atau kampanya terhadap pembatasan jumlah anak serta melakukan kontrol terhadap program KB gratis. Karena selama ini yang saya tau tentang program KB gratis hanya sebuah formalitas yang dijalankan beberapa bulan saat pengumuman KB gratis dikeluarkan, sementara setelah itu setiap pemasangan KB oleh masyarakat selalu dikenakan biaya.


2.       Pendidikan dan keterampilan yang rendah.
Syarat seseorang untuk bisa dengan mudahnya memperoleh pekerjaan tentunya harus dimodali dengan pendidikan dan keterampilan yang baik. Kalau tidak, jangan harap kita bisa dapat pekerjaan yang layak. Bayangkan saja begitu banyaknya lulusan-lulusan SMP, SMA maupun perguruan tinggi lainnya di tiap tahunnya, hanya yang berbibit unggullah yang kelak akan menghiasi dunia kerja. Hal ini juga terjadi karena sebagian orang berpendapat bahwa banyaknya para sarjana yang tidak memperoleh pekerjaan atau menjadi pengangguran, sehingga para masyarakat awam berpikir untuk apa sekolah atau kuliah kalau ujung-ujungnya menjadi pengangguran. Selain itu mahalnya biaya pendidikan juga menghambat para masyarkat kecil untuk memperoleh pendidikan yang layak.
Bagaimana solusinya?
Solusinya adalah memperketat pengawasan pemerintah pusat terhadap pemerintah daerah dan juga pegawai pegawai yang bekerja disektor pendidikan dalam pengelolaan-pengelolaan dana pendidikan seperti dana BOS dan beasiswa lainnya. Karena selama ini biaya pendidikan seperti BOS dan dana-dana lainnya selalu diselewengkan dan dipotong oleh pejabat dari pemerintah. Sementara dari pihak sekolah selalu meminta bayaran lain kepada siswa-siswanya dengan berbagai macam alasan.
3.       Angkatan kerja tidak dapat memenuhi persyaratan yang diminta dunia kerja.
Sama halnya dengan poin kedua, ketidak terpenuhinya persyaratan yang diminta dunia kerja seperti pendidikan dan keterampilan yang bagus hanya akan menambah jumlah pengangguran di Indonesia. Bahkan tak jarang kompetensi pencari kerja yang tidak  sesuai dengan pasar kerja. Misalnya, banyaknya lulusan pertanian yang bekerja di perbankan, lulusan ekonomi kerja di kehutanan, sehingga para masyarakat berpikir untuk memperoleh pekerjaan cukup dengan jalan pintas yang menyebabkan kurangnya keterampilan bagi calon pekerja karena tidak sesuai dengan posisi atau kemampuan yang dia miliki.
Solusinya adalah pemerintah dan juga perusahaan-perusahaan besar harus menetapkan aturan-aturan tentang rekrutmen pegawai sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan, dan tidak asal-asalan dalam merekrutmen pegawai atau pekerja. Karna seperti yang kita ketahui biasanya di pemerintahan daerah rekrutmen pegawai dilakukan berdasarkan kekerabatan atau adnya aliran darah dari pegawai yang satu dngan yang lain tanpa melihat kualitas, bobot, ataupun keterampilan dari calon pegawai sehingga pemerintahan tidak berjalan dengan maksimal.
4.       Teknologi yang semakin modern.
Di era globalisasi ini, teknologi sudah sulit dijauhkan dalam kehidupan sehari-hari kita. Kehadirannya begitu penting. Suatu pekerjaan akan lebih cepat selesai, akurat, dan efisien dengan menggunakan teknologi. Biaya yang dikeluarkan pun sedikit lebih menguntungkan dibandingkan dengan menyerap tenaga kerja yang banyak namun tidak efisien dalam waktu pengerjaan. Sehingga para pengusaha/pemilik modal lebih memilih menggunakan teknologi daripada tenaga kerja, yang menyebabkan kurangnya peluang para pekerja untuk memperoleh pekerjaan.
5.       Pengusaha yang selalu mengejar keuntungan dengan menerapkan sistem pegawai kontrak (outsourcing).
Perusahaan-perusahaan saat ini lebih sering menerapkan sistem tersebut karena dinilai lebih menguntungkan mereka. Apabila mempunyai pegawai tetap, mereka akan dibebankan pada biaya tunjangan ataupun dana pensiun kelak ketika pegawai sudah tidak lagi bekerja. Namun dengan sistem pegawai kontrak ini, mereka bisa seenaknya mengambil pegawainya ketika butuh atau sedang ada proyek besar dan kemudian membuangnya lagi setelah proyek tersebut sudah berakhir. Dan tentunya hal ini akan membuat perusahaan tidak perlu membuang biaya besar.  Namun sistem ini membuat munculnya pengangguran (pengangguran musiman).
6.       Adanya pemutusan kerja dari perusahaan
biasanya disebabkan antara lain; perusahaan yang menutup atau mengurangi bidang usahanya akibat krisis ekonomi atau keamanan yang kurang kondusif; peraturan yang menghambat inventasi; hambatan dalam proses ekspor impor, dan lain-lain. Bisa juga dikarenakan perusahaan yang bangkrut disebabkan oleh karena kredit macet atau tidak mampu mengangsur pinjaman Bank. Kredit macet disebabkan oleh krisis ekonomi yang melanda bangsa ini sejak tahun 1997. Krisis ekonomi disebabkan oleh krisis moneter(melemahnya nilai rupiah terhadap dolar AS). Krisis moneter disebabkan oleh rusaknya ekonomi Indonesia. Kerusakan ekonomi ini disebabkan oleh adanya mental korup, kolusi dan nepotisme (KKN) yang merajalela dan sistematik pada semua lembaga negara dan swasta. Budaya KKN ini disebabkan oleh pemerintahan yang kotor (tidak bersih). Masih bisa dicari lagi sebab-sebabnya misalnya dekadensi (kemerosotan moral). Sehingga erat sekali hubungan antara pengangguran dengan bagaimana keadaan perekonomian suatu Negara.
7.       Pemulangan TKI ke Indonesia.
TKI yang bermasalah di luar negeri sehingga harus di deportasi ke daerah asalnya tentunya hanya akan menambah daftar panjang para penganggur di Indonesia. Padahal sebenarnya diharapkan TKI tersebut dapat membantu pemerintah mengurangi jumlah pengangguran di negeri ini dan menambah devisa Negara. Hal ini terjadi karena kurangnya kontrol dari pihak-pihak yang mengurusi tentang TKI termasuk pegawai transmigrasi, PJTKI yang tidak menempatkan para TKI pada tempat yang layak dan tidak sesuai dengan kondisi dan kemampuan para TKI serta tidak sesuai dengan yang dijanjikan kepada para TKI sebelum diberangkatkan.
8.       Penyediaan dan pemanfaatan tenaga kerja antar daerah tidak seimbang.
Jumlah angkatan kerja disuatu daerah mungkin saja lebih besar dari kesempatan kerja, sedangkan di daerah lainnya dapat terjadi keadaan sebaliknya. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan perpindahan tenaga kerja dari suatu daerah ke daerah lain,. Perpindahan tenaga kerja dari suatu daerah ke daerah yang lain dengan kapasitas besar terkadang juga mengakibatkan pengangguran ke daerah tersebut. Karena daerah tersebut tidak mampu untuk menampung jumlah tenaga kerja yang terlalu banyak.
9.       Rasa malas dan ketergantungan diri pada orang lain.
Rasa malas dan ketergantungan terhadap orang lain merupakan penyakityang amat sulit untuk diobati sehingga membutuhkan kesadaran dari diri sendiri. Bergantung terhadap orang lain biasa terjadi pada orang yang  awalnya memiliki warisan sangat banyak. Tetapi pada akhirnya ketika harta warisan tersebut habis karena dia tidak pandai dalam mengelolanya karena kemalasan dirinya sendiri sehingga menyebabkan pengangguran pada akhirnya.  Contoh lainnya, ada seorang lulusan sarjana yang kemudian tidak mau bekerja dan lebih suka menggantungkan hidup kepada orang tua atau pasangannya bila sudah menikah. Ia termasuk pengangguran, selain itu ia melewatkan peluang untuk menciptakan suatu lapangan pekerjaan bagi orang lain.
Factor-faktor  diatas hanya sebagian dari banyak factor yang menyebabkan pengangguran, factor-faktor tersebut adalah factor yang sangat berpengaruh terhadap pengangguran.

C.     Dampak –  dampak pengangguran
1.    Dampak pengangguran terhadap perkonomian.
Jika tingkat pengangguran di suatu negara relatif tinggi, hal tersebut akan menghambat pencapaian tujuan pembangunan ekonomi yang telah dicita-citakan. Hal ini terjadi karena pengganguran berdampak negatif terhadap kegiatan perekonomian, Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dicapainya. karena pengangguran bisa menyebabkan pendapatan nasional riil (nyata) yang dicapai masyarakat akan lebih rendah daripada pendapatan yang seharusnya. Oleh karena itu, kemakmuran yang dicapai oleh masyarakat pun akan lebih rendah.
Oleh karena itu, pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional yang berasal dari sector pajak berkurang. Hal ini terjadi karena pengangguran yang tinggi akan menyebabkan kegiatan perekonomian menurun  sehingga pendapatan masyarakat pun akan menurun. Dengan demikian, pajak yang harus dibayar dari masyarakat pun akan menurun. Jika penerimaan pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi pemerintah juga akan berkurang sehingga kegiatan pembangunan pun akan terus menurun.
Selanjutnya pengangguran juga akan menyebabkan daya beli masyarakat akan berkurang sehingga permintaan terhadap barang-barang hasil produksi akan berkurang. Keadaan demikian tidak merangsang kalangan Investor (pengusaha) untuk melakukan perluasan atau pendirian industri baru. Dengan demikian tingkat investasi menurun sehingga pertumbuhan ekonomipun tidak akan terpacu.
Selain itu pengangguran akan menyebabkan Kemiskinan. kemiskinan terjadi karena ketidakmampuan masyarakat untuk memenuhi kabutuhan dasar seperti makanan, kesehatan, pakaian dan lain – lain. Ketidakmampuan ini disebabkan kerana tidak adanya sumber penghasilan dari  anggota keluarga akibat dari menganggur atau tidak bekerja sehingga sulit untuk membeli atau mencukupi kehidupan sehari – hari.

2.    Dampak pengangguran bagi kehidupan social.
Selain dampak pengangguran terhadap perekonomian, pengangguran juga berdampak pada kehidupan social yaitu berkembangnya kejahatan serta premanisme dimana-mana. Keadaan terdesak karena tidak ada uang dan tidak ada pekerjaan atau jalan yang baik untuk mencari uang atau penghasilan menimbulkan pikiran buruk bagi seseorang melakukan apapun untuk memenuhi hidupnya meskipun perbuatan itu adalah perbuatan tidak terpuji atau membahayakan orang lain termasuk merampok, membunuh, dan sebagainya.
3.    Dampak pengangguran terhadap pendidikan
Dampak pengangguran terhadap pendidikan sebenarnya penyebabnya adalah sama dengan dampak-dampak pengangguran di sector-sektor lain seperti social dan ekonomi yaitu tidak adanya pemasukan atau penghasilan tetap dari suatu keluarga sehingga mereka tidak mampu untuk membiayai putra putri mereka dalam melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi dan sampai putus sekolah atau bahkan tidak menginjak sistem pendidikan samasekali sehingga melahirkan anak bangsa yang buta huruf, yang menjadi calon pekerja yang tidak memiliki kemampuan dibidang materi ataupun tidak memiliki bakat atau keterampilan dibidang-bidang usaha tertentu.
Selain akibat kekurangan biaya, banyaknya pengangguran dari kalangan terpelajar seperti para lulusan sarjana yang tidak memperoleh pekerjaan atau menganggur membuat masyarakat awam berfikir bahwa para sarjana saja nganggur apalagi yang tidak, sehingga masyarakat berpendapat bahwa jadi sarjana sama saja dengan jadi orang biasa karena akhir-akhirnya juga menjadi pengangguran. Dengan pendapat ini maka masyarakat awam tidak tertarik untuk menyekolahkan putra putri mereka yang mengakibat banyaknya anak putus sekolah, anak jalanan yang menandakan rendahnya swadaya serta tingkat pendidikan masyarakat.
D.     Cara – cara untuk menghambat pengangguran
Pengangguran di indonesia sudah hampir dikatakan tidak mungkin bisa untuk diatasi lagi, karena dengan semakin bertambahnya pertumbuhan penduduk dan tingkat usia kerja sementara tingkat pertumbuhan lapangan kerja tidak seimbang dengan pertumbuhan penduduk yang ada. Tetapi jika pemerintah bersungguh-sungguh dalam memfokuskan diri dngan masalah dan solusi pengangguran dalam negeri maka semuanya tidak ada yang tidak mungkin. Selama ini pemerintah telah  menerapkan berbagai macam usaha untuk mengurangi kapasitas pengangguran dalam negeri tetapi tidak dikontrol atau dikelola dengan baik oleh pemerintah sehingga usaha-usaha yang dilakukan tersebut hanya menguntungkan pihak-pihak golongan menengah keatas atau tidak sesuai dengan sasaran yang seharusnya ditujukan untuk golongan menengah kebawah.
Misalnya beberapa usaha nyata yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi pengangguran.
Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Kredit Usaha Rakyat (KUR)  Merupakan  Kredit yang diberikan pemerintah kepada segmen mikro/kecil, menengah, dan koperasi yang layak untuk modal kerja dan/atau kredit investasi melalui pola pembiayaan secara langsung maupun tidak langsung (linkage) yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Kredit. Sebenarnya dengan program ini diharapkan rakyat miskin dapat lebih mandiri dan menjalankan usaha bagi kesejahteraan hidup.
Namun nyatanya, usaha tersebut tidak bisa berjalan dengan maksimal sesuai dengan yang diharapkan. Dana tersebut hanya bisa dimanfaatkan pleh orang-orang yang bisa dibilang cukup mampu. Sementara masyarakat kecil tidak bisa untuk memperolehnya karena tidak memiliki asset sebagai jaminan. Artinya, solusi/usaha ini tidak  mampu untuk membantu masyarakat yang benar2 miskin. 
Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
BOS merupakan program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan biaya operasi nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar dan sekolah menengah agar para putra putri bangsa setelah menjadi angkatan kerja setidaknya memiliki kemampuan untuk memenuhi persyaratan sebagai pekerja.
Namun demikian, ada beberapa jenis pembiayaan investasi dan personalia yang diperbolehkan dibiayai dengan dana BOS. Secara umum program BOS bertujuan untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun yang bermutu. Diharapkan rakyat miskin dapat memanfaatkan sarana ini guna mencapai pendidikan wajib 9 tahun.
PNPM Mandiri Pedesaan
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM Mandiri Perdesaan atau PNPM-Pedesaan atau Rural PNPM)— merupakan salah satu mekanisme program pemberdayaan masyarakat yang digunakan PNPM Mandiri dalam upaya mempercepat penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja di wilayah pedesaan. PNPM Mandiri Pedesaan mengadopsi sepenuhnya mekanisme dan prosedur Program Pengembangan Kecamatan (PPK) yang telah dilaksanakan sejak 1998.
Khusus untuk PNPM ini saya tidak terlalu membahasnya karena saya kurang mengetahui perkembangan serta pengaruhnya bagi masyarakat.



DAFTAR PUSTAKA

­   National Association of Social Worker. Encyclopedia Of Social Work, Vol II.   National Association of Social Worker. Inc. USA : 1971.
­   Midgley  James, etc. The Handbook of Social Policy.
­   Suharto Edi. Phd. Konsep Kemiskinan dan Strategi Penanggulangannya. http://www.policy.hu/suharto/makIndo13.html
­   Suharto Edi, Phd. Materi Latihan: Analisis Kebijakan Sosial. http://www.policy.hu/suharto/makIndo21.html.
­   SuhartoEdi , Phd . Pendekatan Pekerja Sosial dalam Menangani Kemiskinan di Tanah Air. http://www.policy.hu/suharto/makIndo27.html.
Http: //ekonomi-indonesia-bisnis.infogue.com
http://organisasi.org/pengertian-pengangguran-dan-jenis-macam-pengangguran friksional-struktural-musiman-siklikal


BAB III
KESIMPULAN
Pengangguran adalah sebuah istilah yang diberikan kepada orang-orang pada usia produktif/usia kerja yang tidak memiliki pekerjaan, orang yang sedang mencari pekerjaan, atau orang yang bekerja kurang dari dua hari dalam seminggu/tidak memperoleh pekerjaan yang layak.
Pengangguran disebabkan oleh berbagai factor yang sangat berpengaruh terhadap kelanjutan dan nasib para pekerja diantaranya adalah sebagai berikut:
1.       Terbatasnya lapangan kerja sementara Tingginya jumlah penduduk.
2.       Pendidikan dan keterampilan yang rendah.
3.       Angkatan kerja tidak dapat memenuhi persyaratan yang diminta dunia kerja.
4.       Teknologi yang semakin modern.
5.       Pengusaha yang selalu mengejar keuntungan dengan menerapkan sistem pegawai kontrak (outsourcing).
6.       Adanya pemutusan kerja dari perusahaan
7.       Pemulangan TKI ke Indonesia.
8.       Penyediaan dan pemanfaatan tenaga kerja antar daerah tidak seimbang.
9.       Rasa malas dan ketergantungan diri pada orang lain.
Ketika pengangguran terjadi akibat dari suatu sebab, maka pengangguran juga akan menjadi sebuah sebab terjadinya dampak terhadp beberapa sector seperti sector ekonomi, social, dan juga sector pendidikan.